Privat Les SMA IPA

Pada kasus privat les SMA ada beberapa yang perlu dibahas kepada pengajar IPA atas nama Adi:

1. Bpk. Yudin Wahyudin (wali kelas I-9, guru matematika kelas I-9).
2. Bpk. Agus Muhidin (guru fisika I-9, II-6).
3. Bpk. Maman (guru kimia I-9).
4. Ibu Rina Badriah (guru bahasa inggris I-9).
5. Ibu Rini Dwi (guru biologi I-9, II-6).
6. Bpk. Suparman (guru kimia II-6).
7. Ibu Rina Irawati (guru matematika II-6).
8. Bpk. Agus Kamaludin (guru matematika III IPA 5).
9. Bpk. Ali (guru kimia III IPA 5).
10. Bpk. Dadang Yani (guru fisika III IPA 5).
11. Ibu Elly Erlina (wali kelas II-6, guru bahasa inggris II-6 dan III IPA 5).
12. Ibu Tintin Suhartini (wali kelas III IPA 5, guru biologi III IPA 5).

Adapun pertanyaan kasus privat les tergantung pengajar IPA, antara lain:

1. Apakah dari 12 guru tersebut melakukan privat les? Jelaskan!
2. Apakah dari 12 guru tersebut melakukan suap? Jelaskan!
3. Apakah dari 12 guru tersebut memberikan soal ujian? Jelaskan!
4. Kasus privat les penentunya adalah 12 pengajar tersebut.
5. Apakan nilai-nilai murni dari 12 pengajar IPA tersebut? Jelaskan!
6. Selain 12 guru tersebut perlu kesaksian ruangan? Jelaskan!
7. Apakah kasus privat les SMA IPA perlu ditanggapi? Jelaskan! 

Terhubung kasus privat les ITB ada pun 5 jurusan teknik ITB beraksi di area Jl. Bekasi Timur:

• Teknik Informatika ITB. (Hendrik) 
• Teknik Elektro ITB. (Danang, Dedi Setiawan, Suton, Soni Setiawan)
• Teknik Industri ITB. (Rinda, Nina)
• Teknik Kimia ITB. (Mala Hayati, Zaekhan, Irin)
• Teknik Perminyakan ITB. (Firman Sapari)

Ujian Saringan Masuk Adi

Bagaimana PTN 2002,2003,2004? PTS? (kasus SMA IPA) PTN 2002 di Psikologi Unpad tidak melakukan daftar ulang, tidak registrasi hanya nama tercantum di koran. Mungkin memang sengaja, tidak diharapkan, mempermainakan, membocorkan permainan, menjatuhkan. Tetapi cari kasus lain yang sama dan jika hanya 1x itu memang membocorkan permainan tetapi jika lebih dari 3x itu namanya tidak berpikir.

Maksud dari 5 jurusan teknik tersebut adalah aksi di Jl. Bekasi Timur jadi maksudnya 5 jurusan tersebut yang membuat kasus privat les ITB. Jadi kasus privat les tersebut ditentukan oleh 12 pengajar IPA di kelas I, II dan III IPA. Jadi semuanya pasti dan tegas tidak bisa berkata misalkan, seandainya, kira-kira. Jadi hal tersebut ada di pemerintah sunda terutama privat les ITB tentu kasus tersebut perlu diadakan cek ulang, jangan asal-asalan, jangan fitnah, jangan ngaco. Apakah benar berita tersebut? Jadi yang diharapkan adalah YAI membuat kasus lalu ITB yang menormalkan, YAI yang mengganggu ITB yang menyelesaikan, siapa yang membuat kasus? Siapa yang menyelesaikan? Bukan berkata aku anak ITB, jadi kami membutuhkan HRD yang menyelesaikan bukan membuat masalah, HRD harus solusi dan inovasi, misal jika ITB membuat pesawat terbang apakah seperti JAL, KLM, Air France? Jadi jika pembuatan pesawat seperti JAL, KLM, Air France mungkin bisa ditanggapi dunia karena perlu maksudnya harus sedikit dewasa saja, terima kasih.